Review Buku 

Sisi Tergelap Surga

📝 Brian Khrisna

📚 Gramedia | 304 hlm

°• . ✎♡彡⚝ . •°

"𝘋𝘶𝘭𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘨𝘦𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘤𝘪 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘢𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘴𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶𝘢𝘯. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳. 𝘐𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱, 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢." - Hal 54

Kota Jakarta adalah tempat yang istimewa. Begitulah mungkin pemikiran dari masyarakat pada umumnya mengenai Ibukota tercinta. Ada banyak sekali tempat yang indah untuk bisa diceritakan. Kantor yang berdiri tegak dan tinggi atau pun gedung-gedung mewah yang berhiaskan kerlap-kerlip cahaya.

Namun pada novel kali ini, penulis mengambil latar cerita dari tempat yang seringkali terlupakan dan terhinakan. Di suatu tempat yang bagi sebagian orang meliriknya pun enggan dilakukan. Semua dituliskan dan diceritakan secara gamblang oleh penulis. Melalui sudut pandang dari beberapa orang yang mungkin pernah ditemui namun kita acuhkan. 

"𝘒𝘶𝘯𝘤𝘪 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭-𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢. 𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘬𝘪𝘮𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢, 𝘛𝘰𝘮." - Hal 55

Terdapat lebih dari 18 sudut pandang dengan latar-belakang yang berbeda-beda. Dan, semua cerita tersebut kembali kepada satu muara yaitu kerasnya kehidupan di kota Jakarta. 

Membaca novel ini membuatku termenung. Kembali menyadarkanku bahwa kehidupan yang kita jalani saat ini (sekalipun sederhana) adalah kehidupan yang selalu di impikan oleh orang lain. Pekerjaan yang selalu kita keluhkan adalah pekerjaan yang orang lain ingin untuk rasakan. 

Siapapun tanpa terkecuali pasti lah memiliki mimpi dan harapan. Namun pada kenyataannya banyak diantara kita yang tidak memiliki kesempatan untuk mewujudkannya, hingga pada akhirnya harus mengubur mimpi tersebut jauh kedasar yang terdalam. 

Namun dibalik semua itu, akan selalu ada setitik cahaya yang bersinar di kegelapan. Sebagai pertanda bahwa di tempat tergelap pun, akan selalu ada harapan ❤️‍🩹

Terimakasih penulis telah meramu cerita kehidupan di kota Jakarta dengan segala hiruk pikuknya. Banyak pelajaran yang bisa diambil setelah membaca novel ini. Bahwa dibalik megahnya ibukota, terdapat mereka yang hidup serba berkekurangan. Berharap bisa memiliki kesempatan untuk memperbaiki kehidupan. Dan sudah sepantasnya kita sebagai manusia untuk tetap memperlakukan mereka selayaknya manusia. Tidak membedakan siapa orangnya, apa profesinya, bagaimana pun latar belakangnya. 

⭐️ Rate : 4,5 / 5

Labels: Buku

Things You May Find Hidden in My Ear: Poems from Gaza 

by Mosab Abu Toha // City Lights Books - San Fransisco 

° Winner of the 2022 Palestine Book Awards Creative Award

° Finalist for the National Book Critics Circle Award in Poetry

Potongan puisi pada slide diatas hanyalah sedikit dari kumpulan puisi yang dituliskan oleh Mosab Abu Toha didalam buku Things Hidden in My Ear : Poems from Gaza. Cukup membuat hati ini pilu saat membacanya. 

Di dalam karyanya, Mosab Abu Toha menuliskan tentang kehidupannya di bawah pengepungan di Gaza. Sebagai seorang yang terlahir di kamp pengungsi dan selamat dari empat serangan yang brutal, penulis menjadi saksi mata dari penghancuran dan penyerangan yang terus berulang.

Meskipun dengan bahasa yang sederhana, penulis mampu membuat kita seolah berada dalam situasi yang sama. Perasaan sedih, kehilangan, duka. Dibayang-bayangi oleh kem*tian. Namun tetap berusaha untuk kuat dan tegar. Momen-momen yang tidak selalu tersampaikan oleh berita dan media. 

Ketika membaca kumpulan puisi di dalam buku ini, yang selalu tergambarkan di benak aku adalah... betapa mewahnya hidup dalam rasa aman, tanpa perlu merasakan ketakutan dan kekhawatiran akan adanya serangan yang tiba-tiba. Tanpa perlu mendengar suara bising tembakan peluru, roket, rudal, b*m dan sebagainya. Hidup bahagia bersama kerabat dan sanak saudara selayaknya sebuah keluarga.

Kehidupan yang kita jalani saat ini, adalah kehidupan yang sangat ingin di rasakan oleh penduduk Palestina di tanah kelahiran mereka. 

Things Hidden in My Ear untukku bukan hanya sebuah buku kumpulan puisi. Lebih dari itu, buku ini sebagai simbol menyuarakan isi hati penduduk Palestina yang selama 75 tahun menderita karna kekejaman z i on ist. 

Di akhir halaman, terdapat pula catatan singkat interview dengan penulis. Di setiap pertanyaan, beliau banyak menyiratkan pesan yang menyayat hati. Diantaranya yaitu..

😭💔

Labels: Buku, Islam

Labels: Buku

--

Pembahasannya ringan. Bisa dibaca sekali duduk. Mengajak untuk menikmati hidup dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih sederhana dan mensyukuri apa yang ada di depan mata kita saat ini, sehingga bisa lebih bahagia dalam menjalani kehidupan..

Tema nya bagus. Namun, kurang memberikan insight buat aku. Seperti dibawa mengikuti kisah yang satu, kemudian lompat ke kisah berikutnya. Mungkin buku ini cocok untuk orang lain tapi tidak untukku..

⭐ Rate : 3/5 

Labels: Buku

Labels: Catatan Pribadi

Review Buku 

Sisi Tergelap Surga

📝 Brian Khrisna

📚 Gramedia | 304 hlm

°• . ✎♡彡⚝ . •°

"𝘋𝘶𝘭𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘨𝘦𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘤𝘪 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘢𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘴𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶𝘢𝘯. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳. 𝘐𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱, 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢." - Hal 54

Kota Jakarta adalah tempat yang istimewa. Begitulah mungkin pemikiran dari masyarakat pada umumnya mengenai Ibukota tercinta. Ada banyak sekali tempat yang indah untuk bisa diceritakan. Kantor yang berdiri tegak dan tinggi atau pun gedung-gedung mewah yang berhiaskan kerlap-kerlip cahaya.

Namun pada novel kali ini, penulis mengambil latar cerita dari tempat yang seringkali terlupakan dan terhinakan. Di suatu tempat yang bagi sebagian orang meliriknya pun enggan dilakukan. Semua dituliskan dan diceritakan secara gamblang oleh penulis. Melalui sudut pandang dari beberapa orang yang mungkin pernah ditemui namun kita acuhkan. 

"𝘒𝘶𝘯𝘤𝘪 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭-𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢. 𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘬𝘪𝘮𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢, 𝘛𝘰𝘮." - Hal 55

Terdapat lebih dari 18 sudut pandang dengan latar-belakang yang berbeda-beda. Dan, semua cerita tersebut kembali kepada satu muara yaitu kerasnya kehidupan di kota Jakarta. 

Membaca novel ini membuatku termenung. Kembali menyadarkanku bahwa kehidupan yang kita jalani saat ini (sekalipun sederhana) adalah kehidupan yang selalu di impikan oleh orang lain. Pekerjaan yang selalu kita keluhkan adalah pekerjaan yang orang lain ingin untuk rasakan. 

Siapapun tanpa terkecuali pasti lah memiliki mimpi dan harapan. Namun pada kenyataannya banyak diantara kita yang tidak memiliki kesempatan untuk mewujudkannya, hingga pada akhirnya harus mengubur mimpi tersebut jauh kedasar yang terdalam. 

Namun dibalik semua itu, akan selalu ada setitik cahaya yang bersinar di kegelapan. Sebagai pertanda bahwa di tempat tergelap pun, akan selalu ada harapan ❤️‍🩹

Terimakasih penulis telah meramu cerita kehidupan di kota Jakarta dengan segala hiruk pikuknya. Banyak pelajaran yang bisa diambil setelah membaca novel ini. Bahwa dibalik megahnya ibukota, terdapat mereka yang hidup serba berkekurangan. Berharap bisa memiliki kesempatan untuk memperbaiki kehidupan. Dan sudah sepantasnya kita sebagai manusia untuk tetap memperlakukan mereka selayaknya manusia. Tidak membedakan siapa orangnya, apa profesinya, bagaimana pun latar belakangnya. 

⭐️ Rate : 4,5 / 5

Labels: Buku

Things You May Find Hidden in My Ear: Poems from Gaza 

by Mosab Abu Toha // City Lights Books - San Fransisco 

° Winner of the 2022 Palestine Book Awards Creative Award

° Finalist for the National Book Critics Circle Award in Poetry

Potongan puisi pada slide diatas hanyalah sedikit dari kumpulan puisi yang dituliskan oleh Mosab Abu Toha didalam buku Things Hidden in My Ear : Poems from Gaza. Cukup membuat hati ini pilu saat membacanya. 

Di dalam karyanya, Mosab Abu Toha menuliskan tentang kehidupannya di bawah pengepungan di Gaza. Sebagai seorang yang terlahir di kamp pengungsi dan selamat dari empat serangan yang brutal, penulis menjadi saksi mata dari penghancuran dan penyerangan yang terus berulang.

Meskipun dengan bahasa yang sederhana, penulis mampu membuat kita seolah berada dalam situasi yang sama. Perasaan sedih, kehilangan, duka. Dibayang-bayangi oleh kem*tian. Namun tetap berusaha untuk kuat dan tegar. Momen-momen yang tidak selalu tersampaikan oleh berita dan media. 

Ketika membaca kumpulan puisi di dalam buku ini, yang selalu tergambarkan di benak aku adalah... betapa mewahnya hidup dalam rasa aman, tanpa perlu merasakan ketakutan dan kekhawatiran akan adanya serangan yang tiba-tiba. Tanpa perlu mendengar suara bising tembakan peluru, roket, rudal, b*m dan sebagainya. Hidup bahagia bersama kerabat dan sanak saudara selayaknya sebuah keluarga.

Kehidupan yang kita jalani saat ini, adalah kehidupan yang sangat ingin di rasakan oleh penduduk Palestina di tanah kelahiran mereka. 

Things Hidden in My Ear untukku bukan hanya sebuah buku kumpulan puisi. Lebih dari itu, buku ini sebagai simbol menyuarakan isi hati penduduk Palestina yang selama 75 tahun menderita karna kekejaman z i on ist. 

Di akhir halaman, terdapat pula catatan singkat interview dengan penulis. Di setiap pertanyaan, beliau banyak menyiratkan pesan yang menyayat hati. Diantaranya yaitu..

😭💔

Labels: Buku, Islam

Labels: Buku

--

Pembahasannya ringan. Bisa dibaca sekali duduk. Mengajak untuk menikmati hidup dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih sederhana dan mensyukuri apa yang ada di depan mata kita saat ini, sehingga bisa lebih bahagia dalam menjalani kehidupan..

Tema nya bagus. Namun, kurang memberikan insight buat aku. Seperti dibawa mengikuti kisah yang satu, kemudian lompat ke kisah berikutnya. Mungkin buku ini cocok untuk orang lain tapi tidak untukku..

⭐ Rate : 3/5 

Labels: Buku

Labels: Catatan Pribadi